ada saat untuk diam. ada momen untuk bergerak.
ada waktu untuk bergeming. berganti masa untuk menggeliat.

dan saya merasa, sang waktu sudah menanti demikian sabar.
untuk sekedar menguap. untuk sejenak berbelok.

saat itu sudah tiba.
memutuskan pengikat kepompong-kepompong kebimbangan.
melepas belitan serabut-serabut keraguan.

saat itu sudah tiba.
saya harus merubah arah.

karena saya laki-laki. betapapun lukanya.

apapun arah yang saya ambil. saya harus berani.

karena geliat sudah dilantangkan. pantang untuk ditepikan.

aku kangen Penanjakan.

17.01

Rabu sore, 8 Maret 2006.

kadang-kadang perasaan tidak biasa muncul dengan tiba-tiba.
dia datang begitu saja. tanpa cukup waktu untuk bersolek menerimanya.

seperti kerinduan.

ia muncul. ia datang. ia kembali.
setelah pergi sekian lama. dan menghilang begitu saja.
bisa saja ia tiba-tiba mengetuk jendela.
atau malah menggedor pintu hati sekeras-kerasnya.

tidak perlu ada hal-hal yang mengingatkannya.
tiada pula terbersit pembicaraan yang menyebut-nyebutnya.
tanpa mimpi dan memimpikan adanya.

kerinduan datang begitu saja.

datang mengisi kekosongan. atau yang sengaja dikosongkan.
muncul memberi kehangatan. membelai jiwa-jiwa yang kedinginan.

tapi ada pula saatnya,
kerinduan begitu dingin. membuat dada sesak. dan perih.

ia menyapa dan tersenyum. ia membelai dan memeluk.
tapi yang tersisa kemudian hanyalah bayang-bayang.

kerinduan seringkali menyakitkan.

18.54